Nilai ADI (Acceptable Daily
Intake) Dari Suatu BTP
Bahan tambahan
pangan (BTP) merupakan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, sengaja ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat pangan. BTP banyak digunakan di industri besar sampai
industri rumah tangga untuk memperbaiki sifat tertentu dari suatu bahan pangan.
Misalnya eritrosin yang digunakan di industri permen untuk memberikan warna
merah atau Na-Benzoat yang ditambahkan untuk mengawetkan produk yang mempunyai
pH rendah (contoh jus).
ADI (Acceptable Daily Intake)
BTP (secara
umum) termasuk dalam zat yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang
berlebih. Tingkat bahaya dari suatu BTP dapat dilihat dari nilai ADI-nya.
ADI (Acceptable Daily Intake) merupakan jumlah maksimum suatu BTP dalam
milligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama
hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan (mg/kg berat
badan/hari). Jika konsumsi suatu BTP melebihi nilai ADI-nya, maka akan
menimbulkan efek negatif, misalkan kanker dan lain sebagainya.
Tiap jenis BTP
mempunyai ADI yang berbeda-beda nilainya, semakin kecil nilai ADI dari suatu
BTP, maka semakin berbahaya BTP tersebut jika dikonsumsi. Misalkan nitrit dan
nitrat yang merupakan BTP jenis pengawet yang umumnya digunakan pada produk
olahan daging. Nitrit mempunyai nilai ADI 0.06 mg/kg berat badan/hari dan
nitrat yang mempunyai nilai ADI 0.37 mg/kg berat badan/hari. Dilihat dari
tingkat resikonya, maka nitrit jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan nitrat.
Menentukan Nilai ADI
ADI ditentukan
dengan menggunakan nilai NOAEL (No-Observed-Adverse-Effect Level). NOAEL
merupakan konsentrasi maksimum dari BTP yang diberikan ke hewan percobaan yang
tidak bersifat toksik ke hewan percobaan tersebut. Nilai ada dapat ditentukan
dengan rumus
ADI = NOAEL/f
f merupakan
faktor konversi yang nilainya antara 10 sampai 100. Nilai f yang umum
digunakan adalah 100. Hal ini bertujuan agar nilai ADI semakin kecil, sehingga
dapat menjadi peringatan dini bagi konsumen agar tidak mengkonsumsi BTP secara
berlebih dan juga memperkecil nilai ML (maximum level) dari BTP yang
boleh ditambahkan di industri pangan.
berikut contoh
nilai ADI pada kemasan makanan