PEMANIS BUATAN DAN BAHAYANYA
Aspartame adalah nama pemanis buatan yang
sangat dikenal di kalangan orang-orang yang sering menggunakan pemanis yang
rendah kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame juga sering ditemukan di
minuman-minuman ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula yang terdapat
pada multivitamin. Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang
tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes.
Tapi seperti zat-zat kimia lainnya, aspartame tetap memiliki efek sampingnya.
Aspartame mempunyai banyak efek samping yang dapat menumbulkan reaksi yang
serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. efek samping yang mungkin bisa
dibilang sangat berbahaya hanya akan timbul jika terlalu banyak mengonsumsi
aspartame dan ada kelainan pada tubuh yang mempengaruhi antibodi. efek samping
yang dapat ditimbulkan oleh aspartame, seperti : gangguan penglihatan, gangguan
pendengaran, masalah jantung, mual-mual, kebal, pegal-pegal, bertambahnya berat
badan, bintik-bintik pada kulit, kelelelahan, insomnia, sulit bernapas, bicara
tidak jelas, rasa nyeri ketika menelan makanan, diare, sulit tidur, dan
gangguan indera perasa. Selain itu, aspartame juga dapat menyebabkan masalah
psikologis seperti depresi, gelisah, perubahan tingkah laku, phobia, dan
berkurangnya daya ingat. Penyakit kronis yang dapat disebabkan oleh penggunaan
aspartame yang berlebihan antara lain : tumor pada otak, multiple sklerosis,
epilepsi, sindrom kelelahan kronis, parkinson, lupus, alzheimer, cacat mental,
limfoma, kelainan pada kelahiran anak, dan bahkan diabetes, yang merupakan
penyakit yang ingin dihindari oleh orang-orang yang banyak mengonsumsi makanan
atau minuman yang mengandung aspartame.
Sakarin merupakan garam natrium dari asam
sakarin. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali gula.
Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol,
Saccharol, dan Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis
buatan lainnya. Karena itu, sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Pemanis
buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin
dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak
gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala,
kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare,
sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker
otak. *Sorbitol, suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan
dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip
dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus
alkohol. Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu)
dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa
manis . orbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga
dapat memperburuk Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol, sel
memproduksi sorbitol alami.Bila terlalu banyak sorbitol dihasilkan di dalam
sel, dapat menyebabkan kerusakan.
Siklamat adalah pemanis buatan yang masih
populer di Indonesia. Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam
siklamat. siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa ikutan (tidak ada after
taste-nya). Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat
kemanisan 30 kali gula. Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan
Sucrosa. *Sedangkan sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin. Pemanis
buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali gula. Dalam perdagangan
dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan
Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya.
Karena itu, sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Pemanis buatan banyak
menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin dapat
menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak
gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala,
kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare,
sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker
otak. *Sorbitol, suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan
dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip
dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus
alkohol. Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu)
dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa
manis . orbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga
dapat memperburuk Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol, sel memproduksi
sorbitol alami.Bila terlalu banyak sorbitol dihasilkan di dalam sel, dapat
menyebabkan kerusakan.
1. Peningkatan berat badan
Pemanis bebas gula seperti sakarin, aspartam,
siklamat, sukralosa, dan lainnya sebenarnya justru malah meningkatkan hasrat
makan secara berlebihan dengan membingungkan otak. Para ilmuwan telah menemukan
bahwa otak bereaksi secara berbeda terhadap pemanis buatan dan gula pasir.
Setelah mengkonsumsi pemanis buatan, otak manusia akan menafsirkan rasa manis
secara berbeda, menyebabkan reaksi yang juga berbeda.
Otak biasanya mengaitkan rasa manis dengan kadar
kalori untuk membantu mengatur asupan energi. Ketika kita berpuasa, misalnya,
otak akan memotivasi kita untuk berbuka dengan yang manis-manis karena memiliki
kalori yang diperlukan tubuh. Dalam kasus soda diet, ternyata rasa manis tidak
terkait dengan kalori. Hal ini membuat otak bingung dan merasa “tertipu”.
Setelah tertipu, sensor manis otak tidak lagi dijadikan alat ukur yang dapat
diandalkan untuk mengatur konsumsi energi. Otak akan mengabaikan rasa manis
dalam memprediksi kandungan energi dari makanan.
Sebuah penelitian pernah menyebutkan bahwa
konsumsi pemanis buatan dalam minuman bisa meningkatkan berat badan dalam
jangka panjang. Sejak minuman dengan pemanis buatan marak dijual di pasaran,
semakin tinggi pula kasus obesitas yang dialami oleh masyarakat.
2. Sindrom metabolisme
Sudah banyak penelitian yang mengaitkan antara
konsumsi soda diet dan resiko sindrom metabolisme. Sindrom tersebut memiliki
gejala hipertensi, kadar gula tinggi, lemak di pinggang, dan kadar kolesterol
yang tidak stabil.
3. Diabetes tipe 2
Penelitian dari Eropa memaparkan bahwa resiko
diabetes tipe 2 meningkat dua kali lipat lebih tinggi akibat konsumsi minuman
yang mengandung pemanis buatan. Bahkan konsumsi minuman sekali saja dalam
sehari bisa meningkatkan risiko tersebut.
4. Hipertensi dan penyakit kardiovaskular
Bahaya terakhir dari pemanis buatan bagi
kesehatan adalah meningkatnya resiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular,
khususnya pada wanita.
Itulah berbagai resiko pemanis buatan bagi
kesehatan kita. Maka dari itu, sebaiknya mulai sekarang Anda harus kurangi atau
hindari makanan atau minuman dengan pemanis buatan berlebihan
Rasa manis pada kue atau makanan kerap kali digemari, terutama oleh
anak-anak. Jika rasa manis itu berasal dari gula biasa dengan dosis tepat, maka
tak jadi soal.Namun, belakangan, produk makanan yang mengandung pemanis buatan makin menjamur. Jelas saja ini membuat resah lantaran pemanis buatan tidak baik bagi kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar