Selasa, 08 Maret 2016

HEMATOLOGI



MAKALAH HEMATOLOGI



OLEH


NAMA      : RAHMIYATI RASYID
NIM : PO.530 333 314 733






ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
TAHUN 2014/2015


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah kami penulis dapat menyelasaikan tugas akhir kami yang berjudul “DARAH “ dengan baik dan tepat waktu.
            Kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan tugas ini sehingga tugas ini dapat selesai tepat waktu. Kami berterima kasih kepada Dosen Pembimbing praktikum , teman-teman , dan pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan kepada kami.
            Kamipun menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah kami. Untuk itu , kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki dan membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

Kupang , Februari 2015
                                                                                                                       

   Penulis










BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Di dalam tubuh manusia ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen dan makanan ke seluruh tubuh serta mengangkut karbondioksida dan sisa-sisa metabolisme ke sistem pengeluaran tubuh. Alat transportasi manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdidi dari jantung dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah yang berkaitan dengan darah diawali dengan Hemo atau Haima yang berasal dari bahasa Yunani “haima” yang berarti darah .
Pada serangga , darah tidak terlibat dalam peredaran darah. Oksigen pada serangga diedarakan melalui trakea berupa saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke seluruh jaringan tubuh . darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkir bahan sisi metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah adalah mengangkut oksigen dari paru-paru tau ingsan ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen.ada sebagin hewan tak bertulang belakang yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secar bebas. Hemoglobin merupakan pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang. Hemosiani yang berwarna biru mengandung temabaga dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen yaitu berwarna hujau muda, biru , atau kuning.
1.2  TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.      Agar dapat mengetahui definisi dari darah dan pembentukannya
2.      Agar dapat mengetahui fungsi, komoponen serta sifat fisik darah
3.      Dan bisa mengetahui proses pembentukan darah atau Hematopoesis

1.3  RUMUSAN MASALAH
1.      Definisi darah
2.      Apa saja komponen-komponen darah
3.      Bagaimana sifat fisik darah
4.      Apa saja fungsi-fungsi darah
5.      Penertian dan pembentukan hematopoesis

BAB II
ISI
2.1 DEFINISI DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Pada serangga, darah dikenal sebagai Hemolimfe tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung Hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut O2 yg diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mmpertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
2.2 KOMPONEN DARAH
. Eritrosit
Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tdk terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yg berarti selubung/sel. Eritrosit secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yg mengandung gugus heme, dimana dlm gol heme tersebut, atom besi akan tersambung secara temporer dgn molekul oksigen(O2) di paru-paru dan insang,dan kemudian molekul O2 ini akan dilepas keseluruh tubuh.O2 dpt secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin di eritrosit jg membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dlm bentuk bikarbonat dlm plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yg terkait dgn hemoglobin, berperan sbg pembawa O2 di jaringan otot.
Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yg terdapat pd hemoglobin. Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan,ttpi eritrosit akan berubah warna tergantung pd kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada O2, eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika O2 dilepas mk warna erirosit akan berwarna lebih gelap,akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dan kulit. Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah.Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada eritrosit di keluarga Camelidae (unta),yg berbentuk oval.Pada jaringan darah yg besar, eritrosit terkadang muncul dlm tumpukan, tersusun bersampingan. Formasi ini biasa disebut roleaux formation, dan akan muncul lebih banyak ketika tingkat serum protein dinaikkan, seperti contoh ketika peradangan terjadi.Limpa berperan sebagai waduk eritrosit, tapi hal ini dibatasi dalam tubuh manusia.limpa mengurangi eritrosit dlm jumlah besar,Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8lm dan ketebalan 2 lm, lebih kecil daripada sel-sel lainnya yg terdapat pada tubuh manusia.
Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter) Sekitar sepertiga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin, dimana setiap molekul membawa 4 gugus heme. Jumlah eritrosit wanita : 4-5 juta eritrosit /mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan orang yg tinggal di dataran tinggi yg memiliki kadar oksigen yg rendah maka cenderung utk memiliki seldarah merah yg lebih banyak).Eritrosit terkandung di darah dlm jumlah yg tinggi dibandingkan dgn partikel darah yg lain, spt misalnya seldarah putih yg hanya memiliki sekitar 4000-11000 seldarah putih dan platelet yg hanya memiliki 150000-400000 di setiap mikroliter dlm darah manusia.Pada manusia, hemoglobin dlm sel darah merah mempunyai peran utk mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya terlarut dlm plasma darah.Eritrosit dlm tubuh manusia menyimpan sekitar 2.5 gram besi, mewakili sekitar 65% kandungan besi di dalam tubuh manusia.Proses dimana eritrosit diproduksi dinamakan eritropoiesis. Secara terus-menerus, eritrosit diproduksi di sumsum tulang merah,dgn laju produksi sekitar 2 juta eritrosit per detik (Pada embrio,hati berperan sbg pusat produksi eritrosit utama). Produksi dpt distimulasi oleh hormon eritropoietin (EPO) yang disintesa oleh ginjal. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yg berkembang ini dinamai retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari seluruh darah yg beredar.Eritrosit dikembangkan dari sel puncak melalui retikulosit utk mendewasakan eritrosit dlm waktu sekitar 7 hari dan eritrosit dewasa akan hidup selama 100-120 hari.

. Leukosit
Seldarah putih atau leukosit adalah sel yg membentuk komponen darah.Seldarah putih ini berfungsi utk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.Sel darah putih tdk berwarna, memiliki inti,dpt bergerak secara amoebeid, dan dpt menembus dinding kapiler /diapedesis Normalnya kita memiliki 4x10 9 hingga 11x10 9 seldarah putih. dlm seliter darah manusia dewasa yg sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dlm kasus leukemia, jumlahnya dpt meningkat hingga 50000 sel per tetes. Ada beberapa jenis sel darah putih, yaitu: - Basofil. - Eosinofil. - Sel batang. - Sel segmen. - Limfosit. - Monosit.
~ Neutrofil 65%
Description: nneutrofil stab Description: n-segNeutrofil segmen
Neutrofil berhubungan dgn pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya jg yg memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
~ Eosinophil 4%
Description: eosi
Eosinofil terutama berhubungan dgn infeksi parasit,dgn demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
~ Basofil 1%
Description: baso
Basofil terutama bertanggung jawab utk memberi reaksi alergi dan antigen dgn jalan mengeluarkan histamin kimia yg menyebabkan peradangan.
~ Limfosit 25%
Description: limpt
Limfosit lebih umum dlm sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
- Sel B: Sel B membuat antibodi yg mengikat patogen lalu menghancurkannya.(Sel B tdk hanya membuat antibodi yg dpt mengikat patogen,tp setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mmpertahankan kemampuannya dlm menghasilkan antibodi sbg layanan sistem 'memori'.) - Sel T:CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yg bertahan dlm infeksi HIV) serta penting utk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dpt membunuh sel yg terinfeksi virus. - Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer,NK) dpt membunuh sel tubuh yg tdk menunjukkan sinyal bahwa dia tdk boleh dibunuh krn telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
~ Monosit 6%
Description: mono
Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, ttp neutrofil jg lebih jauh hidup dgn tugas tambahan: memberikan potongan patogen kpd sel T sehingga patogen tersebut dpt dihafal dan dibunuh, atau dpt membuat tanggapan antibodi utk menjaga. Monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
.Trombocyt
Sel trombosit atau keping darah , lempeng darah atau platelet,adalah fragmen sel yg tersirkulasi dlm darah yg terlibat dlm mekanisme hemostatis tingkat sel yg menimbulkan pembekuan darah(trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yg sedikit dpt menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yg tinggi dpt meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yg tdk teratur,tdk berwarna,tdk berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. jumlah trombosit adalah 200000-300000 keping/mm³ darah.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yg mengandung besi dlm sel merah dlm darah. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan 4 gugus heme, suatu molekul organik dgn satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yg disebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan thalasemia.

2.3 FUNGSI DARAH

a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
  • Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
  • Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
  • Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.
  • Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
2.4 SIFAT FISIK DARAH
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya O2 dan sampai merah tua apabila kekurangan O2. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida(CO2) dan menyerap oksigen(O2) melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan O2 ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yg disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2.5 HEMATOPOESIS
           Hematopoesis  adalah  proses pembentukan dan  perkembangan sel-sel darah.
Tempat hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur :
Janin :  umur 0-2 bulan (kantung kuning telur), umur 2-7 bulan (hati, limpa), umur 5-9 bulan (sumsum tulang)
Bayi : Sumsum tulang
Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur.8 Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada sumsum tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :

1.      Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)
Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam sumsum tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif sebagai pluripotent (totipotent) stem cell. Sel induk pluripotent mempunyai sifat :
a. Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis meskipun terus membelah;
b. Proliferative : kemampuan membelah atau memperbanyak diri;
c. Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi  tertentu
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat dibagi menjadi :
a. Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.
b. Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel induk limfoid.
c. Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya beberapa jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony forming unit-granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.

d. Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi satu jenis sel saja. Contoh CFU-E (colony forming unit-erythrocyte) hanya dapat menjadi eritrosit, CFU-G (colony forming unit-granulocyte) hanya mampu berkembang menjadi granulosit.

2.                  Lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum tulang
Lingkungan mikro sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingkungan mikro ini meliputi :
a) Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
b) Sel-sel stroma :
- Sel endotel 
- Sel lemak
-Fibroblast
-Makrofag
-Sel reticulum

c) Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, dan proteoglikan.
Lingkungn mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi untuk :
a. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh peredaran darah mikro dalam sumsum tulang.
b. Komunikasi antar sel (cell to cell communication), terutama ditentukan oleh adanya adhesion molecule.
c. Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis : hematopoietic growth factor, cytokine, dan lain-lain.

3. Bahan-bahan pembentuk darah
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah :
·         Asam folat dan vitamin B12 : merupakan bahan pokok pembentuk inti sel.
·         Besi : sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.
·         Cobalt, magnesium, Cu, Zn. Asam amino.
·         Vitamin lain : vitamin C. vitamin B kompleks dan lain-lain10
4.      Mekanisme regulasi
a.       Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan tepat. Produksi komponen darah yang berlebihan ataupun kekurangan (defisiensi) sama-sama menimbulkan penyakit. Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :
o   Faktor pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth factor) :

-          Granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GM-CSF)
-          Granulocyte colony stimulating factor (G-CSF)
-          Macrophage-colony stimulating factor (M-CSF)
-          Thrombopoietin
-          Burst promoting activity (BPA)
-          Stem cell factor (kit ligand)

o   Sitokon (Cytokine) seperti misalnya IL-3 (interleukin-3), IL-4, IL-5, IL-7, IL-8, IL-9, IL-9, IL-10.
Growth factor dan sitokin sebagian besar dibentuk oleh sel-sel darah sendiri, seperti limfosit, monosit, atau makrofag, serta sebagian oleh sel-sel penunjang, seperti fibroblast dan endotil. Sitokin ada yang merangsang pertumbuhan sel induk (stimulatory cytokine), sebagian lagi menekan pertumbuhan sel induk (inhibitory cytokine). Keseimbangan kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses hemopoesis normal.
o   Hormon hemopoetik spesifik yaitu Erythrpoietin : merupakan hormon yang dibentuk diginjal khusus merangsang precursor eritroid.
o   Hormon nonspesifik
Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah kecil untuk hemopoesis, seperti :
-          Androgen : berfungsi menstimulasi eritropoesis.
-          Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis.
-          Glukokortikoid.
-          Growth hormon
-          Hormone tiroid

Dalam regulasi hemopoesis normal terdapat feed back mechanism : suatu mekanisme umpan balik yang dapat merangsang hemopoesisjika tubuh kekurangan komponen darah (positive loop) atau menekan hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah tertentu (negative loop).11

Eritrosit membawa hemoglobin didalam sirkulasi. Ia merupakan cakram bikonkaf yang dibentuk dalam sumsum tulang. Pada mamalia, ia kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi. Untuk mengangkut hemoglobin agar berkontak erat dengan jaringan dan agar pertukaran gas berhasil, eritrosit yang berdiameter 8 μm harus dapat secara berulang melalui mikrosirkulasi yang diameter minimumnya 3,5 μm, untuk mempertahankan hemoglobin dalam keadaan tereduksi (ferro) dan untuk mempertahankan keseimbangan osmotik walaupun konsentrasi protein (hemoglobin) tinggi dalam sel. Perjalanan secara keseluruhan selama masa hidupnya yang 120 hari diperkirakan sepanjang 480 km (300 mil). Untuk memenuhi fungsi ini, eritrosit adalah cakram bikonkaf yang dengan kemampuan menghasilkan energy sebagai adenosin trifosfat (ATP) melalui jalur glikolisis anaerob (Embden-meyerhof) dan menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotinamida adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat.
 ERITROPOIESIS
Pembentukan eritrosit (eritropoiesis) merupakan suatu mekanisme umpan balik. Ia dihambat oleh peningkatan kadar eritrosir bersirkulasi dan dirangsang oleh anemia. Ia juga dirangsang oleh hipoksia dan peningkan aklimatisasi ke tempat tinggi. Eritropoiesis dikendalikan oleh suatu hormon glikoprotein bersirkulasi yang dinamai eritropoietin yang terutama disekresikan oleh ginjal.
Setiap orang memproduksi sekitar 10 eritrosit baru tiap hari melalui proses eritropoiesis yang kompleks dan teratur dengan baik. Eritropoiesis berjalan dari sel induk menjadi prekursor eritrosit yang dapat dikenali pertama kali di sumsum tulang, yaitu pronormoblas. Pronormoblas adalah sel besar dengan sitoplasma biru tua, dengan inti ditengah dan nucleoli, serta kromatin yang sedikit menggumpal. Pronormoblas menyebabkan terbentuknya suatu rangkaian normoblas yang makin kecil melalui sejumlah pembelahan sel. Normoblas ini juga mengandung sejunlah hemoglobin yang makin banyak (yang berwarna merah muda) dalam sitoplasma, warna sitoplasma makin biru pucat sejalan dengan hilangnya RNA dan apparatus yang mensintesis protein, sedangkan kromatin inti menjadi makin padat. Inti akhirnya dikeluarkan dari normoblas lanjut didalam sumsum tulang dan menghasilkan stadium retikulosit yang masih mengandung sedikit RNA ribosom dan masih mampu mensintesis hemoglobin.
Sel ini sedikit lebih besar daripada eritrosit matur, berada selama 1-2 hari dalam sumsum tulang dan juga beredar di darah tepi selama 1-2 hari sebelum menjadi matur, terutama berada di limpa, saat RNA hilang seluruhnya. Eritrosit matur berwarna merah muda seluruhnya, adlah cakram bikonkaf tak berinti. Satu pronormoblas biasanya menghasilkan 16 eritrosit matur.
Membran Eritrosit
Membran eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer), protein membran integral, dan suatu rangka membrane. Sekitar 50% membran adalah protein, 40% lemak, dan 10 % karbohidrat. Karbohidrat hanya terdapat pada permukaan luar sedangkan protein dapat diperifer atau integral, menembus lipid dua lapis.
HEMOGLOBIN
Pigmen merah pembawa oksigen didalam eritrosit vertebrata merupakan hemoglobin, suatu protein dengan berat molekul 64.450. Hemoglobin suatu molekul globin yang dibentuk 4 subunit. Tiap subunit mengandung suatu gugus hem yang dikonjugasi ke suatu poplipeptida. Hem merupakan turunan porfirin yang mengandung besi. Polipeptida dinamai secara bersama-sama sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin. Ada 2 pasangan polipeptida dalam tiap molekul hemoglobin, 2 subunit mengandung satu jenis polipeptida dan 2 mengandung lainnya. Pada hemoglobin manusia dewasa normal (hemoglobin A), 2 jenis polipeptida dinamai rantai α, masing-masingnya mengandung 141 gugusan asam amino dan rantai β, yang masing-masingnya mengandung 146 gugusan asam amino. Sehingga hemoglobin A dinamai α2β2.
Hemoglobin mengikat O2 untuk membentuk oksihemoglobin, O2 yang melekat ke Fe2+ didalam hem. Afinitas hemoglobin bagi O2 dipengaruhi oleh pH, suhu, dan dan konsentrasi 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG). 2,3-DPG dan H+ bersaing denganO2 dalam pengikatan ke hemoglobin di deoksigenasi, yang menurunkan afinitas hemoglobin bagi O2 dengan memindahkan posisi 4 rantai polipeptida (struktur kuatener).
Bila darah terpapar ke berbagai obat dan zat pengoksidasi lain in vitro atau in vivo, maka besi fero (Fe2+) dalam molekul diubah ke ion feri (Fe3+), yang membentuk methemoglobin. Methemoglobin berwarna gelap dan bila ia ada didalam jumlah besar didalam sirkulasi, maka ia akan menyebabkan pewarnaan kulit berwarna kehitaman yang menyerupai sianosis. Normalnya timbul sejumlah oksidasi hemoglobin ke methemoglobin, tetapi system enzim didalam eritrosit, system NADH-methemoglobin reduktase, mengubah methemoglobin kembali ke hemoglobin.
Sintesis Hemoglobin
Kandungan hemoglobin normal rata-rata 16 g/dl pada pria dan 14 g/dl pada wanita, yang semuanya terdapat dalam eritrosit. Didalam badan pria 70 kg ada sekitar 900 g hemoglobin serta 0,3 g hemoglobin dirusak dan 0,3 g  disintesis setiap jam. Bagian hem dari molekul hemoglobin disintesis dari glisin dan suksinil-KoA.
Katabolisme Hemoglobin
Bila eritrosit tua dirusak di dalam system retikuloendotel, maka bagian globin molekul hemoglobin dipecah dan hem diubah ke biliverdin. Pada manusia, kebanyakan biliverdin diubah ke bilirubin dan diekskresikan ke dalam empedu. Besi dari hem digunakan kembali untuk sintesis hemoglobin; jika darah hilang dari badan dan defisiensi besi tidak dikoreksi, maka timbul anemia defisiensi besi.


Pemberi warna merah pada darah
Protein heme berfungsi dalam pengikatan dan pengangkutan O2, serta fotosintesis. Gugus prostetik heme merupakan senyawa tetrapirol siklik, yang jejaring ekstensifnya terdiri atas ikatan rangkap terkonjugasi, yang menyerap cahaya pada ujung bawah spektrum visibel sehingga membuatnya berwarna merah gelap. Senyawa tetrapirol terdiri atas 4 molekul pirol yang dihubungkan dalam cincin planar oleh 4 jembatan metilen-α. Substituen β menentukan bentuk sebagai heme atau senyawa lain. Terdapat 1 atom besi fero (Fe2+) pada pusat cincin planar, yang bila teroksidasi, akan menghancurkan aktivitas biologik.




BAB III
 PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Darah adalah cairan yg terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata Hemo atau Hemato yang berasal dari bahasa Yunani “Haima” yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya O2 dan sampai merah tua apabila kekurangan O2. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Komponen-komponen darah terdiri dari Eritrosit atau sel darah merah , Leukosit atau sel darah putih , dan trombosit atau keping darah.
Darah berfungsi sebagai alat pengangkut , pertahanan terhadap penyakit dan menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Hematopoesis  adalah  proses pembentukan dan  perkembangan sel-sel darah.  

3.2  SARAN
Saya  berharap di kemudian hari pengetahuan tentang darah akan lebih mendalam agar dapat menjawab semua persoalan di hidup ini dan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Dan saya juga berharap dengan adanya makalah ini, pengetahuan tentang darah dan komponen serta fungsinya dapat lebih dipelajari oleh mahasiswa.
Saya mengetahui segala kekurangan dari makalah ini, maka dari itu saya meminta kesediaan dosen dan teman-teman sekalian untuk memberi kritik dan sarannya agar saya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.


























DAFTAR PUSTAKA

            Wildan-archibald.blogspot.com/2012 MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH
           
Vaeg14.blogspot.com/2012/11/makalah-darah

            Fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah_darah

            ml.scribd.com/../MAKALAH-DARAH

            WIKIPEDIA.COM
           
            www.academia .edu/5266074/Makalah-biologi-sistem-peredaran-darah















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar