MAKALAH HEMATOLOGI
OLEH
NAMA : RAHMIYATI RASYID
NIM : PO.530 333 314 733
ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
TAHUN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah
kami penulis dapat menyelasaikan tugas akhir kami yang berjudul “DARAH “ dengan
baik dan tepat waktu.
Kami
juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu kami dalam proses
pembuatan tugas ini sehingga tugas ini dapat selesai tepat waktu. Kami
berterima kasih kepada Dosen Pembimbing praktikum , teman-teman , dan
pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
bantuan kepada kami.
Kamipun
menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah kami. Untuk itu ,
kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki dan membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.
Kupang , Februari
2015
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam tubuh manusia ada alat
transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen dan makanan ke seluruh tubuh
serta mengangkut karbondioksida dan sisa-sisa metabolisme ke sistem pengeluaran
tubuh. Alat transportasi manusia terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut
sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdidi dari jantung dan
pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah yang berkaitan dengan darah diawali dengan Hemo
atau Haima yang berasal dari bahasa Yunani “haima” yang berarti darah .
Pada serangga , darah tidak terlibat dalam
peredaran darah. Oksigen pada serangga diedarakan melalui trakea berupa saluran
yang menyalurkan udara secara langsung ke seluruh jaringan tubuh . darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkir bahan sisi
metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah adalah
mengangkut oksigen dari paru-paru tau ingsan ke jaringan tubuh. Dalam darah
terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen.ada sebagin hewan
tak bertulang belakang yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam
plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secar bebas. Hemoglobin
merupakan pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan
bertulang belakang. Hemosiani yang berwarna biru mengandung temabaga dan
digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen yaitu
berwarna hujau muda, biru , atau kuning.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah
1. Agar dapat mengetahui definisi dari darah dan pembentukannya
2. Agar dapat mengetahui fungsi, komoponen serta sifat fisik darah
3. Dan bisa mengetahui proses pembentukan darah atau Hematopoesis
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Definisi darah
2. Apa saja komponen-komponen darah
3. Bagaimana sifat fisik darah
4. Apa saja fungsi-fungsi darah
5. Penertian dan pembentukan hematopoesis
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Pada serangga, darah dikenal sebagai Hemolimfe tidak terlibat dalam peredaran oksigen.
Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa
metabolisme. Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari
paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung Hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Darah manusia
adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut O2 yg
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mmpertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin
juga diedarkan melalui darah.
2.2 KOMPONEN DARAH
①. Eritrosit
Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tdk terdapat nukleus. Sel
darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.Sel
darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yg berarti selubung/sel.
Eritrosit secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks
yg mengandung gugus heme, dimana dlm gol heme tersebut, atom besi akan
tersambung secara temporer dgn molekul oksigen(O2) di paru-paru dan insang,dan
kemudian molekul O2 ini akan dilepas keseluruh tubuh.O2 dpt secara mudah
berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin di eritrosit jg membawa
beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan di seluruh tubuh. Hampir
keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dlm bentuk bikarbonat dlm plasma darah.
Myoglobin, sebuah senyawa yg terkait dgn hemoglobin, berperan sbg pembawa O2 di
jaringan otot.
Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yg terdapat pd
hemoglobin. Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning
kecoklatan,ttpi eritrosit akan berubah warna tergantung pd kondisi hemoglobin.
Ketika terikat pada O2, eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika O2
dilepas mk warna erirosit akan berwarna lebih gelap,akan menimbulkan warna
kebiru-biruan pada pembuluh darah dan kulit. Eritrosit juga berperan dalam
sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh
patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah.Eritrosit
biasanya berbentuk bundar, kecuali pada eritrosit di keluarga Camelidae
(unta),yg berbentuk oval.Pada jaringan darah yg besar, eritrosit terkadang
muncul dlm tumpukan, tersusun bersampingan. Formasi ini biasa disebut roleaux
formation, dan akan muncul lebih banyak ketika tingkat serum protein dinaikkan,
seperti contoh ketika peradangan terjadi.Limpa berperan sebagai waduk
eritrosit, tapi hal ini dibatasi dalam tubuh manusia.limpa mengurangi eritrosit
dlm jumlah besar,Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8lm dan
ketebalan 2 lm, lebih kecil daripada sel-sel lainnya yg terdapat pada tubuh
manusia.
Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter) Sekitar
sepertiga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul
hemoglobin, dimana setiap molekul membawa 4 gugus heme. Jumlah eritrosit wanita
: 4-5 juta eritrosit /mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan
orang yg tinggal di dataran tinggi yg memiliki kadar oksigen yg rendah maka
cenderung utk memiliki seldarah merah yg lebih banyak).Eritrosit terkandung di
darah dlm jumlah yg tinggi dibandingkan dgn partikel darah yg lain, spt
misalnya seldarah putih yg hanya memiliki sekitar 4000-11000 seldarah putih dan
platelet yg hanya memiliki 150000-400000 di setiap mikroliter dlm darah
manusia.Pada manusia, hemoglobin dlm sel darah merah mempunyai peran utk
mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya
terlarut dlm plasma darah.Eritrosit dlm tubuh manusia menyimpan sekitar 2.5
gram besi, mewakili sekitar 65% kandungan besi di dalam tubuh manusia.Proses
dimana eritrosit diproduksi dinamakan eritropoiesis. Secara terus-menerus,
eritrosit diproduksi di sumsum tulang merah,dgn laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik (Pada embrio,hati berperan sbg pusat produksi eritrosit
utama). Produksi dpt distimulasi oleh hormon eritropoietin (EPO) yang disintesa
oleh ginjal. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel
yg berkembang ini dinamai retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari seluruh
darah yg beredar.Eritrosit dikembangkan dari sel puncak melalui retikulosit utk
mendewasakan eritrosit dlm waktu sekitar 7 hari dan eritrosit dewasa akan hidup
selama 100-120 hari.
②.
Leukosit
Seldarah putih atau leukosit adalah sel yg membentuk komponen
darah.Seldarah putih ini berfungsi utk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.Sel darah putih tdk
berwarna, memiliki inti,dpt bergerak secara amoebeid, dan dpt menembus dinding
kapiler /diapedesis Normalnya kita memiliki 4x10 9 hingga 11x10 9 seldarah
putih. dlm seliter darah manusia dewasa yg sehat - sekitar 7000-25000 sel per
tetes. Dlm kasus leukemia, jumlahnya dpt meningkat
hingga 50000 sel per tetes. Ada beberapa jenis sel darah putih, yaitu: -
Basofil. - Eosinofil. - Sel batang. - Sel segmen. - Limfosit. - Monosit.
Neutrofil berhubungan dgn
pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil
lainnya, serta biasanya jg yg memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan
adanya nanah.
~ Eosinophil 4%
Eosinofil terutama berhubungan dgn infeksi parasit,dgn demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
Eosinofil terutama berhubungan dgn infeksi parasit,dgn demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
~ Basofil 1%
Basofil terutama bertanggung jawab utk memberi reaksi alergi dan antigen dgn jalan mengeluarkan histamin kimia yg menyebabkan peradangan.
Basofil terutama bertanggung jawab utk memberi reaksi alergi dan antigen dgn jalan mengeluarkan histamin kimia yg menyebabkan peradangan.
~ Limfosit
25%
Limfosit lebih umum dlm sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
- Sel B: Sel B membuat antibodi yg mengikat patogen lalu menghancurkannya.(Sel B tdk hanya membuat antibodi yg dpt mengikat patogen,tp setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mmpertahankan kemampuannya dlm menghasilkan antibodi sbg layanan sistem 'memori'.) - Sel T:CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yg bertahan dlm infeksi HIV) serta penting utk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dpt membunuh sel yg terinfeksi virus. - Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer,NK) dpt membunuh sel tubuh yg tdk menunjukkan sinyal bahwa dia tdk boleh dibunuh krn telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
Limfosit lebih umum dlm sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
- Sel B: Sel B membuat antibodi yg mengikat patogen lalu menghancurkannya.(Sel B tdk hanya membuat antibodi yg dpt mengikat patogen,tp setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mmpertahankan kemampuannya dlm menghasilkan antibodi sbg layanan sistem 'memori'.) - Sel T:CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yg bertahan dlm infeksi HIV) serta penting utk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dpt membunuh sel yg terinfeksi virus. - Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer,NK) dpt membunuh sel tubuh yg tdk menunjukkan sinyal bahwa dia tdk boleh dibunuh krn telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
~ Monosit 6%
Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, ttp neutrofil jg lebih jauh hidup dgn tugas tambahan: memberikan potongan patogen kpd sel T sehingga patogen tersebut dpt dihafal dan dibunuh, atau dpt membuat tanggapan antibodi utk menjaga. Monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, ttp neutrofil jg lebih jauh hidup dgn tugas tambahan: memberikan potongan patogen kpd sel T sehingga patogen tersebut dpt dihafal dan dibunuh, atau dpt membuat tanggapan antibodi utk menjaga. Monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
③
.Trombocyt
Sel trombosit atau keping darah , lempeng darah atau platelet,adalah
fragmen sel yg tersirkulasi dlm darah yg terlibat dlm mekanisme hemostatis
tingkat sel yg menimbulkan pembekuan darah(trombus). Disfungsi atau jumlah
keping darah yg sedikit dpt menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yg tinggi
dpt meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yg tdk teratur,tdk
berwarna,tdk berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan
mudah pecah bila tersentuh benda kasar. jumlah trombosit adalah 200000-300000
keping/mm³ darah.
Hemoglobin
adalah metaloprotein pengangkut oksigen yg mengandung besi dlm sel merah dlm
darah. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan 4 gugus heme,
suatu molekul organik dgn satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin
mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yg disebut hemoglobinopati,di
antaranya yg paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan thalasemia.
2.3 FUNGSI
DARAH
a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
- Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
- Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
- Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.
- Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap
serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan
antibodi/ zat–zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
2.4 SIFAT
FISIK DARAH
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya O2 dan sampai merah tua
apabila kekurangan O2. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan
disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida(CO2) dan menyerap oksigen(O2) melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh
darah aorta. Darah mengedarkan O2 ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah
yg disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh
darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan
sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
2.5
HEMATOPOESIS
Hematopoesis
adalah proses pembentukan dan perkembangan sel-sel darah.
Tempat hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur :
Janin : umur 0-2 bulan (kantung
kuning telur), umur 2-7 bulan (hati, limpa), umur 5-9 bulan (sumsum tulang)
Bayi : Sumsum tulang
Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum,
tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur.8 Pada
orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada sumsum
tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1.
Sel induk hemopoetik (hematopoietic
stem cell)
Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan
berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan
juga beberapa sel dalam sumsum tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling
primitif sebagai pluripotent (totipotent) stem cell. Sel induk
pluripotent mempunyai sifat :
a. Self renewal :
kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis meskipun
terus membelah;
b. Proliferative
: kemampuan membelah atau memperbanyak diri;
c. Diferensiatif
: kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel dengan
fungsi-fungsi tertentu
Menurut sifat kemampuan
diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat dibagi menjadi :
a. Pluripotent (totipotent)stem cell :
sel induk yang mempunyai yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh
jenis sel-sel darah.
b. Committeed stem cell : sel induk
yang mempunyai komitmet untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan
sel (cell line). Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk
myeloid dan sel induk limfoid.
c. Oligopotent
stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya beberapa
jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony forming unit-granulocytelmonocyte) yang
dapat berkembang hanya menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.
d. Unipotent
stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi satu jenis sel
saja. Contoh CFU-E (colony forming unit-erythrocyte) hanya dapat menjadi
eritrosit, CFU-G (colony forming unit-granulocyte) hanya mampu
berkembang menjadi granulosit.
2.
Lingkungan mikro (microenvirontment)
sumsum tulang
Lingkungan mikro
sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara
kondusif. Komponen lingkungan mikro ini meliputi :
a) Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
b) Sel-sel stroma :
- Sel endotel
- Sel lemak
-Fibroblast
-Makrofag
-Sel reticulum
c) Matriks ekstraseluler :
fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, dan proteoglikan.
Lingkungn mikro sangat
penting dalam hemopoesis karena berfungsi untuk :
a.
Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh peredaran darah mikro
dalam sumsum tulang.
b. Komunikasi antar sel (cell
to cell communication), terutama ditentukan oleh adanya adhesion
molecule.
c. Menghasilkan zat yang
mengatur hemopoesis : hematopoietic growth factor, cytokine, dan
lain-lain.
3. Bahan-bahan pembentuk
darah
Bahan-bahan
yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah :
·
Asam
folat dan vitamin B12 : merupakan bahan pokok pembentuk inti sel.
·
Besi
: sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.
·
Cobalt,
magnesium, Cu, Zn. Asam amino.
·
Vitamin
lain : vitamin C. vitamin B kompleks dan lain-lain10
4.
Mekanisme
regulasi
a.
Mekanisme
regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan
pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi sehingga
sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan tepat. Produksi komponen
darah yang berlebihan ataupun kekurangan (defisiensi) sama-sama menimbulkan
penyakit. Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :
o
Faktor
pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth factor) :
-
Granulocyte-macrophage
colony stimulating factor (GM-CSF)
-
Granulocyte colony
stimulating factor (G-CSF)
-
Macrophage-colony
stimulating factor (M-CSF)
-
Thrombopoietin
-
Burst promoting activity
(BPA)
-
Stem cell factor (kit
ligand)
o
Sitokon (Cytokine) seperti
misalnya IL-3 (interleukin-3), IL-4, IL-5, IL-7, IL-8, IL-9, IL-9, IL-10.
Growth factor dan sitokin
sebagian besar dibentuk oleh sel-sel darah sendiri, seperti limfosit, monosit,
atau makrofag, serta sebagian oleh sel-sel penunjang, seperti fibroblast dan
endotil. Sitokin ada yang merangsang pertumbuhan sel induk (stimulatory
cytokine), sebagian lagi menekan pertumbuhan sel induk (inhibitory
cytokine). Keseimbangan kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses
hemopoesis normal.
o
Hormon hemopoetik spesifik
yaitu Erythrpoietin : merupakan hormon yang dibentuk diginjal khusus
merangsang precursor eritroid.
o
Hormon nonspesifik
Beberapa jenis hormone diperlukan dalam
jumlah kecil untuk hemopoesis, seperti :
-
Androgen : berfungsi
menstimulasi eritropoesis.
-
Estrogen : menimbulkan
inhibisi eritropoesis.
-
Glukokortikoid.
-
Growth hormon
-
Hormone tiroid
Dalam regulasi
hemopoesis normal terdapat feed back mechanism : suatu mekanisme umpan
balik yang dapat merangsang hemopoesisjika tubuh kekurangan komponen darah (positive
loop) atau menekan hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah tertentu (negative
loop).11
Eritrosit membawa hemoglobin didalam sirkulasi. Ia merupakan cakram
bikonkaf yang dibentuk dalam sumsum tulang. Pada mamalia, ia kehilangan intinya
sebelum memasuki sirkulasi. Untuk mengangkut hemoglobin agar berkontak erat
dengan jaringan dan agar pertukaran gas berhasil, eritrosit yang berdiameter 8
μm harus dapat secara berulang melalui mikrosirkulasi yang diameter minimumnya
3,5 μm, untuk mempertahankan hemoglobin dalam keadaan tereduksi (ferro) dan
untuk mempertahankan keseimbangan osmotik walaupun konsentrasi protein
(hemoglobin) tinggi dalam sel. Perjalanan secara keseluruhan selama masa
hidupnya yang 120 hari diperkirakan sepanjang 480 km (300 mil). Untuk memenuhi
fungsi ini, eritrosit adalah cakram bikonkaf yang dengan kemampuan menghasilkan
energy sebagai adenosin trifosfat (ATP) melalui jalur glikolisis anaerob
(Embden-meyerhof) dan menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui
jalur ini serta sebagai nikotinamida adenine dinukleotida fosfat tereduksi
(NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat.
ERITROPOIESIS
Pembentukan eritrosit
(eritropoiesis) merupakan suatu mekanisme umpan balik. Ia dihambat oleh
peningkatan kadar eritrosir bersirkulasi dan dirangsang oleh anemia. Ia juga
dirangsang oleh hipoksia dan peningkan aklimatisasi ke tempat tinggi.
Eritropoiesis dikendalikan oleh suatu hormon glikoprotein bersirkulasi yang
dinamai eritropoietin yang terutama disekresikan oleh ginjal.
Setiap
orang memproduksi sekitar 10 eritrosit baru tiap hari melalui proses
eritropoiesis yang kompleks dan teratur dengan baik. Eritropoiesis berjalan
dari sel induk menjadi prekursor eritrosit yang dapat dikenali pertama kali di
sumsum tulang, yaitu pronormoblas. Pronormoblas adalah sel besar dengan
sitoplasma biru tua, dengan inti ditengah dan nucleoli, serta kromatin yang
sedikit menggumpal.
Pronormoblas menyebabkan terbentuknya suatu rangkaian normoblas yang makin
kecil melalui sejumlah pembelahan sel. Normoblas ini juga mengandung sejunlah
hemoglobin yang makin banyak (yang berwarna merah muda) dalam sitoplasma, warna
sitoplasma makin biru pucat sejalan dengan hilangnya RNA dan apparatus yang
mensintesis protein, sedangkan kromatin inti menjadi makin padat. Inti akhirnya
dikeluarkan dari normoblas lanjut didalam sumsum tulang dan menghasilkan
stadium retikulosit yang masih mengandung sedikit RNA ribosom dan masih mampu
mensintesis hemoglobin.
Sel ini sedikit lebih
besar daripada eritrosit matur, berada selama 1-2 hari dalam sumsum tulang dan
juga beredar di darah tepi selama 1-2 hari sebelum menjadi matur, terutama
berada di limpa, saat RNA hilang seluruhnya. Eritrosit matur berwarna merah
muda seluruhnya, adlah cakram bikonkaf tak berinti. Satu pronormoblas biasanya
menghasilkan 16 eritrosit matur.
Membran
Eritrosit
Membran
eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer), protein membran
integral, dan suatu rangka membrane. Sekitar 50% membran adalah protein, 40%
lemak, dan 10 % karbohidrat. Karbohidrat hanya terdapat pada permukaan luar
sedangkan protein dapat diperifer atau integral, menembus lipid dua lapis.
HEMOGLOBIN
Pigmen merah pembawa oksigen
didalam eritrosit vertebrata merupakan hemoglobin, suatu protein dengan berat
molekul 64.450. Hemoglobin suatu molekul globin yang dibentuk 4 subunit. Tiap
subunit mengandung suatu gugus hem yang dikonjugasi ke suatu poplipeptida. Hem
merupakan turunan porfirin yang mengandung besi. Polipeptida dinamai secara
bersama-sama sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin. Ada 2 pasangan
polipeptida dalam tiap molekul hemoglobin, 2 subunit mengandung satu jenis
polipeptida dan 2 mengandung lainnya. Pada hemoglobin manusia dewasa normal
(hemoglobin A), 2 jenis polipeptida dinamai rantai α, masing-masingnya
mengandung 141 gugusan asam amino dan rantai β, yang masing-masingnya
mengandung 146 gugusan asam amino. Sehingga hemoglobin A dinamai α2β2.
Hemoglobin mengikat O2 untuk
membentuk oksihemoglobin, O2 yang melekat ke Fe2+ didalam
hem. Afinitas hemoglobin bagi O2 dipengaruhi oleh pH, suhu, dan dan
konsentrasi 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG). 2,3-DPG dan H+ bersaing
denganO2 dalam
pengikatan ke hemoglobin di deoksigenasi, yang menurunkan afinitas hemoglobin
bagi O2 dengan
memindahkan posisi 4 rantai polipeptida (struktur kuatener).
Bila darah terpapar ke berbagai
obat dan zat pengoksidasi lain in vitro atau in vivo, maka besi fero (Fe2+)
dalam molekul diubah ke ion feri (Fe3+), yang membentuk
methemoglobin. Methemoglobin berwarna gelap dan bila ia ada didalam jumlah
besar didalam sirkulasi, maka ia akan menyebabkan pewarnaan kulit berwarna
kehitaman yang menyerupai sianosis. Normalnya timbul sejumlah oksidasi
hemoglobin ke methemoglobin, tetapi system enzim didalam eritrosit, system
NADH-methemoglobin reduktase, mengubah methemoglobin kembali ke hemoglobin.
Sintesis
Hemoglobin
Kandungan hemoglobin normal
rata-rata 16 g/dl pada pria dan 14 g/dl pada wanita, yang semuanya terdapat
dalam eritrosit. Didalam badan pria 70 kg ada sekitar 900 g hemoglobin serta
0,3 g hemoglobin dirusak dan 0,3 g disintesis
setiap jam. Bagian hem dari molekul hemoglobin disintesis dari glisin dan
suksinil-KoA.
Katabolisme
Hemoglobin
Bila eritrosit tua dirusak di
dalam system retikuloendotel, maka bagian globin molekul hemoglobin dipecah dan
hem diubah ke biliverdin. Pada manusia, kebanyakan biliverdin diubah ke
bilirubin dan diekskresikan ke dalam empedu. Besi dari hem digunakan kembali
untuk sintesis hemoglobin; jika darah hilang dari badan dan defisiensi besi
tidak dikoreksi, maka timbul anemia defisiensi besi.
Pemberi warna
merah pada darah
Protein
heme berfungsi dalam pengikatan dan pengangkutan O2, serta fotosintesis. Gugus
prostetik heme merupakan senyawa tetrapirol siklik, yang jejaring
ekstensifnya terdiri atas ikatan rangkap terkonjugasi, yang menyerap cahaya
pada ujung bawah spektrum visibel sehingga membuatnya berwarna merah gelap.
Senyawa tetrapirol terdiri atas 4 molekul pirol yang dihubungkan dalam cincin
planar oleh 4 jembatan metilen-α. Substituen β menentukan bentuk sebagai heme
atau senyawa lain. Terdapat 1 atom besi fero (Fe2+) pada pusat cincin planar,
yang bila teroksidasi, akan menghancurkan aktivitas biologik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Darah adalah cairan yg terdapat
pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata Hemo atau Hemato yang berasal dari bahasa Yunani “Haima” yang berarti
darah.
Darah manusia berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya O2 dan sampai merah tua apabila kekurangan O2.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Komponen-komponen darah terdiri
dari Eritrosit atau sel darah merah , Leukosit atau sel darah putih , dan
trombosit atau keping darah.
Darah berfungsi sebagai alat
pengangkut , pertahanan terhadap penyakit dan menyebarkan panas ke seluruh
tubuh.
Hematopoesis adalah proses pembentukan dan
perkembangan sel-sel darah.
3.2 SARAN
Saya berharap di kemudian hari pengetahuan tentang
darah akan lebih mendalam agar dapat menjawab semua persoalan di hidup ini dan
bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Dan saya juga berharap dengan
adanya makalah ini, pengetahuan tentang darah dan komponen serta fungsinya
dapat lebih dipelajari oleh mahasiswa.
Saya mengetahui segala kekurangan
dari makalah ini, maka dari itu saya meminta kesediaan dosen dan teman-teman
sekalian untuk memberi kritik dan sarannya agar saya bisa membuat makalah yang
lebih baik lagi di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Wildan-archibald.blogspot.com/2012
MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH
Vaeg14.blogspot.com/2012/11/makalah-darah
Fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah_darah
ml.scribd.com/../MAKALAH-DARAH
WIKIPEDIA.COM
www.academia .edu/5266074/Makalah-biologi-sistem-peredaran-darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar